Momentum Agustusan : Upaya Memerdekakan Diri

Sebuah catatan kecilku yang mungkin tak bermakna.

MerdekaBesok, tanggal 17 Agustus 2011, Bangsa Indonesia genap memperingati hari kemerdekaannya yang ke-66 tahun.   Sang Merah Putih kini berkibar mengangkasa, menghiasi semua gedung dari gedung bertingkat sampai dengan rumah reot sederhana. Lampu kerlap-kerlip menyala sepanjang jalan di perkotaan hingga perdesaan.  Beragam pertandingan anak-anak sampai dewasa  serta pawai keliling kota ataupun kampung digelar untuk memeriahkannya.  Semua menyatu dalam euforia kegembiraan peringatan hari kemerdekaan.

Enam puluh enam tahun bukan umur yang pendek, tapi merupakan waktu yang sangat lama untuk bisa memperbaiki diri setelah mengalami penderitaan dan kesusahan  selama menjadi negara yang terjajah. Ibarat manusia, Indonesia sudah mencapai masa tuanya. Dan yang diharapkan setiap orang pada masa tuanya adalah masa tua yang tenang, damai, tentram tak kurang suatu apapun. Tinggal menikmati jerih payah dan kesuksesan yang diraih selama masa mudanya.

Tapi lihatlah wajah Indonesia sekarang, negara yang kita banggakan, yang setiap saat kita sebut sebagai tanah kelahiran kita. Sudahkah Indonesia mencapai makna kemerdekaan yang sesungguhnya? Kemerdekaan saat ini sejatinya bukan hanya sekedar simbol lepas dari penjajahan, lepas dari belenggu peperangan melainkan keadaan dimana semua warga negara Indonesia merasa terlindungi, terpenuhi segala kebutuhan secara fisik, moral, sosial dan spiritualnya.

Memang sungguh berat dan bukan perkara mudah untuk menjadikan negara kita merdeka dalam arti sesungguhnya. Semua orang tahu, tidak mudah mengubah sebuah keadaan. Apalagi mengubah sebuah kebiasaan yang telah membudaya di masyarakat. Budaya korupsi, budaya KKN, budaya meminta-minta, budaya bermalas-malasan, dan budaya lain sebagai indikator belum merdekanya negara kita.

Setiap warga negara Indonesia punya peran penting dalam memerdekakan Indonesia, sebab tanpa sikap dan perilaku baik dari setiap warga negaranya Indonesia akan tetap berada dalam keadaan yang sama, yaitu bangsa yang “terjajah”.  Sebagai warga negara  yang baik, setiap kita harusnya dapat melaksanakan tugas dan kewajiban dengan baik dan amanah  sesuai dengan profesi yang melekat pada diri kita.  Harapannya jika setiap individu dalam negara telah melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik dan amanah, maka upaya memerdekakan negara Indonesia menjadi lebih mudah.

Sebagai seorang individu mari kita lakukan upaya memerdekakan diri dan hati kita. Laksanakan tugas dan kewajiban kita dengan baik dan amanah, tanamkan karakter yang baik dalam diri kita, bekali hati kita dengan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Lepaskan diri kita dari segala sifat tercela, sifat yang dapat merusak moral dan spiritual kita, jauhkan diri kita dari segala penyakit hati dan tanamkan jiwa nasionalisme dalam diri kita.  Semoga jika kita sudah memerdekakan diri dan hati kita, kemerdekaan Indonesia yang sesungguhnya akan segera tercapai dan terwujud.

Dirgahayu Republik Indonesia, Jayalah Negeriku, Bersatulah Bangsaku!!

2 Comments

Filed under Tulisanku

2 responses to “Momentum Agustusan : Upaya Memerdekakan Diri

  1. Btw masih ada yg ketinggalan bu,, Budaya buruk di Indonesia masih ada lagi nih : budaya konsumtif, susah antri alias ga disiplin (contohnya : rebutan sembako sampai menelan korban jiwa), budaya nyontek di kelas hehehe,, dan juga budaya suka ngegosip pula hehehe,, 😀
    Ya, semoga harapan2 kita sebagai Warga Negara Indonesia ini bisa tercapai suatu hari nanti. Amiin.. 🙂

Terima kasih telah membaca, tinggalkan jejakmu di sini..:)